Kamis, 27 November 2014

Banjir dan Longsor di Aceh akibat Penebangan Ilegal

06 November 2014 18:57 wib
Gubernur Aceh Zaini Abdullah menegaskan banjir dan tanah longsor yang menerpa tujuh kabupaten akibat masih tingginya aktivitas penebangan ilegal pohon di hutan-hutan Aceh. "Dasar sebabnya banyak seperti pemotongan kayu di hutan secara ilegal, ini masih berlanjut. Kami minta pengertian kepada semua untuk menghentikan penebangan liar," kata Gubernur saat mengunjungi pegungsian korban banjir di halaman SMK N 2 Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Kamis (6/11/2014).
Dalam kunjungan itu, Zaini didampingi Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah, Kapolres AKBP Faisal Rivai dan Dandim 0105 Let Kol Jaka Susanta serta BNPB dari pusat dan Banda Aceh. Zaini mengatakan, selain penebangan liar, faktor lain yang menyebabkan hutan rusak yakni penambangan batu gajah di gunung. Dia berjanji akan menghentikan penambangan batu gajah.
"Kontraktor pengusaha yang sampai sekarang masih mengangkat batu gajah di gunung untuk kepentingan mereka, ini bahaya sekali. Untungnya sedikit, ruginya besar. Ini sangat berdosa, ini (batu gajah) bukan kepentingan beberapa golongan, ini kepentingan umat. Jadi jangan lagi, ini harus dihentikan, batu gajah adalah paku di tanah," kata dia. Di sisi lain, Zaini Abdulah meminta setiap pemerintah kabupaten mencatat secara detail kerusakan infrastruktur serta korban pegungsian. Sebab, kata dia, Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) siap mengucurkan dana untuk masing-masing kabupaten senilai Rp200 juta.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Aceh juga menyerahkan secara langsung bantuan uang tunai senilai Rp5 juta kepada dua keluarga korban meningal dunia akibat terseret arus banjir di Aceh Barat. "Kemudian satu lagi perlu saya sampaikan bahwa beras bantuan diterima korban banjir tidak layak dan sudah saya suruh ganti, ini hari harus selesai, perlihatkan keprihatinan kita kepada masyarakat yang menjadi korban," Zaini menambahkan.

Penyebab terjadinya Banjir dan Tanah Longsor

Semua bencana pasti mempunyai penyebab, Penyebab dari bencana banjir dan tanah longsor  adalah kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya menjaga lingkungan yaitu dengan membuang sampah sembarangan (di selokan ,kali /sungai ,dll) yang berakibat tersumbatnya saluran air sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar dan juga karena pembangunan gedung-gedung maupun bangunan-bangunan apapun ,yang tidak dibarengi dengan memperhatikan alam sekitar ,bencana ini juga dapat disebabkan oleh penebangan yang dilakukan secara liar atau ilegal . Akibatnya tidak adanya resapan air,karena tanah sudah tertutup semua oleh semen sehingga saat hujan ,airnya berkubang ditempat yang paling rendah ,dan terjadilah banjir . Disini seharusnya warga /masyarakat harus lebih sadar akan lingkungan sekitar ,
Menyikapi bencana dan Penderitaan

Bencana dan pendaritaan adalah bagian yang tak mungkin terpisahkan dari kehidupan manusia,sangat mustahil jika ada seorang manusia yang tidak prnah mengalami penderitaan. Penderitaan dan kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain – lain.
Dalam mengahadapi suatu bencana dan penderitaan ada baiknya manusia berfikir positif. Berpikir positif merupakan suatu cara berpikir yang lebih menekankan pada hal-hal yang positif, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun situasi yang dihadapi. Setiap pikiran positif akan melihat setiap kesulitan dengan cara yang gamblang dan polos serta tidak mudah terpengaruh sehingga menjadi putus asa oleh berbagai tantangan ataupun hambatan yang di hadapi. Individu yang berpikir positif selalu di dasarkan fakta bahwa setiap masalah pasti ada pemecahan dan suatu pemecahan yang tepat selalu melalui proses intelektual yang sehat.
Membentuk sikap positif terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan akan membuat seseorang melihat keadaan tersebut secara rasional, tidak mudah putus asa ataupun menghindar dari keadaan tersebut, tetapi justru akan mencari jalan keluarnya. Berpikir positif berkaitan dengan perhatian positif (positive attention) dan juga perkataan yang positif (positive vernalization). Kita juga harus selalu yakin bahwa setiap penderitaan yang kita alami datang dari Tuhan Y.M.E. dengan hidup lebih berserah diri dan yakin akan kebesaran tuhan ,segala derita yang kita pikul juga bisa lebih terasa ringan.

Solusi menghindari bencana dan penderitaan

. bencana-bencana yang terjadi diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri,seperti bencana banjir yang sesungguhnya dikerenakan sampah dan kurangnya daerah resapan air. Sampah yang menggunung jelas ulah manusia. Jika saja menusia tdak membuang sampah sembarangan dan memiliki pengetahuan lebih tentang daur ulang sampah maka tidak akan tejadi tumpukan sampah dimana-mana.
Karena itu solusi paling tepat untuk menghindari bencana adalah memulaiya dari kesadaran dalam diri masing-masing individu untuk behenti melakukan tindaan-tindakan yang mampu memacu terjadinya suatu bencana yang pada akhirnya menyebabkan penderitaan. Sebaiknya cara yang paling tepat atau solusi yang paling tepat adalah tetap waspada saat mendekati musim musim mendekati bencana ,misalnya musim hujan . Kita harus tetap bersiaga dan selalu berdoa
Sikap saya mengenai bencana dan penderitaan

            Bencana alam sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam,manusia, dan atau oleh keduanya dan menyebabkan korban manusia, penderitaan, kerugian,kerusakan sarana dan prasarana lingkungan dan ekosistemnya serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat. Penanggulangan Bencana Alam yangdilakukan saat ini masih menyimpan beberapa masalah antara lain sebagai berikut:

• Kelambatan dalam mengantisipasi tanggap darurat bencana;
• Kurangnya koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam pemulihan pasca bencana;
• Kerangka kerja kelembagaan lebih fokus pada pelaksanaan tanggap darurat bencana disbanding    pemulihan pasca bencana serta pendanaan yang lebih ditekankan pada tanggap daruratbencana.
• Pemahaman atas pengurangan resiko bencana juga masih terlihat jelas akan kurangnya pemahaman dalam    kesiapsiagaan menghadapi bencana dan resiko bencana.

Sabtu, 22 November 2014

INDAHNYA CURUG CIKASO
Air terjun Curug Luhur atau yang lebih dikenal dengan nama Curug Cikaso ini berada di Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Obyek wisata berupa air terjun ini berjarak kurang lebih 100 km dari Kota Sukabumi. Nama asli air terjun ini adalah Curug Luhur namun oleh orang-orang lebih mengenalnya dengan nama ini berubah nama Curug Cikaso karena air yang mengalir di air terjun ini bersumber dari aliran anak sungai Cikaso. Di Curug Cikaso terdapat tiga titik air terjun yang berdampingan, dimana di bagian bawahnya terdapat kolam dengan warna air yang berwarna hijau kebiru-biruan.
Ketiga titik air terjun yang berada di lokasi obyek wisata ini memiliki ketinggian yang hampir sama, kurang lebih 80 meter dan lebar kurang lebih 100 meter. Ketiga air terjun ini berada dalam satu lokasi dengan nama yang berbeda untuk tiap air terjunnya:Curug Asepan, Curug Meong dan Curug Aki. Dari ketiga Curug tersebut, Curug Aki letaknya sedikit tersembunyi di balik tebing yang menghadap ke bagian timur. Apabila hendak berkunjung ke lokasi ini, disarankan untuk datang pagi hari.
Hal tersebut dikarenakan ada satu keistimewaan di air terjun ini apabila bisa berkunjung pada pagi hari. Para pengunjung akan disuguhi pemandangan bias sinar matahari yang baru terbit. Bias tersebut akan sangat jelas terlihat dari butiran-butiran halus cipratan air terjun tersebut. Sangat disayangkan apabila keindahan ini sampai terlewatkan, terutama bagi para wisatawan yang hobi memotret. Keindahan momen tersebut merupakan salah satu yang wajib diabadikan dalam bidikan kamera anda.
Selain dapat menikmati keistimewaan momen tersebut, dilokasi ini pengunjung juga dapat menikmati kesegaran air terjun Curug Cikaso dengan mandi atau berenang di danau kecil yang terbentuk dari aliran air terjun tersebut. Bagi para pengunjung yang memang belum mahir berenang, di obyek wisata ini tersedia jasa penyewaan ban sebagai pelampung. Fasilitas lain yang tersedia di lokasi obyek wisata ini antara lain warung makan, kios yang menjual berbagai macam souvenir, dan toilet