Sabtu, 09 Mei 2015

Kasus Bunuh Diri Pelaku Pelecehan Seksual yang Terjadi di TK Jakarta Internasional School (JIS)
Yang lagi heboh saat ini adalah pelecehan seksual yang terjadi di TK Jakarta International School (JIS) . AZ, salah satu pelaku kekerasan seksual murid, diketahui mencabuli murid di sekolah itu sebanyak tiga kali. Seperti yang telah diberitakan, AZ yang merupakan tersangka keenam kasus kekerasan seksual JIS meninggal dunia di kamar mandi toilet Mapolda Metro Jaya. Pelaku diduga bunuh diri terkait kasus itu.
Dari kasus tersebut,kenapa bunuh diri itu terjadi padahal ia adalah pelaku dari pelecehan seksual tersebut. Jawabannya …….
Bunuh diri atau suicide ialah perbuatan untuk memusnahkan diri karena enggan berhadapan dengan sesuatu perkara yang dianggap tidak dapat ditangani. Kejadian bunuh diri ini lazimnya berlaku kepada mereka yang menghadapi tekanan dari segi mental atau fisikal. Mereka ini akan bertindak di luar pemikiran akal yang waras.
Dalam mendefinisikan kesehatan mental, sangat dipengaruhi oleh kultur dimana seseorang tersebut tinggal. Apa yang boleh dilakukan dalam suatu budaya tertentu, bisa saja menjadi hal yang aneh dan tidak normal dalam budaya lain, dan demikian pula sebaliknya (Sias, 2006). Menurut Pieper dan Uden (2006),
kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang relistis terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya.
 lalu, bermasalahkah mental orang-orang yang melakukan tindak bunuh diri itu? berikut adalah pengertian sehat menurut teori kesehatan mental UU No.3/1961, yaitu suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. dari pengertian diatas, sudah jelas bahwa orang yang melakukan tindakan bunuh diri itu mengalami kesehatan mental yang tidak baik.
Penyebab Bunuh diri :
1. Faktor genetik dan teori biologi
Faktor genetik mempengaruhi terjadinya resiko bunuh diri pada keturunannya. Disamping itu adanya penurunan serotonin dapat menyebabkan depresi yang berkontribusi terjadinya resiko bunuh diri.
2. Teori psikologi
Sigmund Freud dan Karl Menninger meyakini bahwa bunuh diri merupakan hasil dari marah yang diarahkan pada diri sendiri. Teori kesehatan mental  menurut Sigmun Freud Teori psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
Id merupakan bagian palung primitif dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan.

Ego merupakan bagian “eksekutif” dari kepribadian, ia berfungsi secara rasional berdasakan prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,yaitu  dimana Ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.
Super Ego merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena itu Super Ego berorientasi pada kesempurnaan.
Menurut Freud fase-fase perkembangan individu didorong oleh energi psikis yang disebut libido. Libido insting kehidupan yang bersifat seksual yang ada sejak manusia lahir. Ada 6 fase yang membagi perkembangan manusia menurut Freud:

·         Fase oral (0-1 tahun) : Disini anak mendapatkan kenikmatan dan kepuasan dengan berorientasi pada mulut. Kontak sosial lebih bersifat fisik seperti menyusui. Peran sosial biasanya dipegang oleh ibu.
·         Fase anal (1–3 tahun) : Pada fase ini kenikmatan berpusat didaerah anus, seperti saat buang air besar. Inilah saat untuk mengajarkan disiplin pada anak.
·         Fase falik (3–5 tahun) : Pusat kepuasan pada fase ini adalah alat kelamin. Anak mulai tertarik pada perbedaan anatomis laki-laki dan perempuan, dan biasanya difigurkan oleh ayah dan ibu. Pada anak laki-laki terjadi Oedipus Kompleks atau gairah seksual.
·         Peride laten (5–12 tahun) : Meupakan masa tenang dimana anak mulai mengembangkan kemampuan motorik dan kognitifnya. Anak mulai mencoba menekan rasa takut dan cemas. Anak mulai mencari fugur ideal saat ia dewasa, homoseksual alami mulai bisa terlihat pada masa ini.
·         Fase genital ( > 12 tahun ) : Tahap kematangan pada alat reproduksi, pusat kepuasaan berada di daerah kelamin. Disini libido mulai diarahkan untuk hubungan heteroseksual. Dan mulai merasakan cinta kepada lawan jenis.
3. Penyebab lain
Mengalami depresi, cemas, kecewa dan perasaan putus asa.Adanya harapan untuk reuni dan fantasy.Merupakan jalan untuk mengakhiri keputusasaan dan ketidakberdayaan,Tangisan untuk minta bantuan,sebuah tindakan untuk menyelamatkan muka dan mencari kehidupan yang lebih baik
Dalam kasusnya, para selebriti disana mengalami depresi. antara lain karena tuntutan pekerjaan didunia artis yang begitu tinggi. banyak artis yang merasa diperlakukan seperti budak dan melakukan kerja rodi. Depresi yang berkepanjangan inilah yang mempengaruhi seluruh proses mental seseorang, meliputi cara berpikir, berperasaan dan berperilaku.dan pada teorinya, 50% orang yang mengalami depresi akan berpikir untuk bunuh diri dan 15% diantaranya akan benar-benar melakukannya.

sumber :  

https://chandrarizki.wordpress.com/2014/04/