Kasus Bunuh Diri Pelaku Pelecehan Seksual yang Terjadi di TK Jakarta Internasional School (JIS)
Yang lagi heboh saat ini adalah pelecehan seksual yang terjadi
di TK Jakarta International School (JIS) . AZ, salah satu pelaku kekerasan
seksual murid, diketahui mencabuli murid di sekolah itu sebanyak tiga kali.
Seperti yang telah diberitakan, AZ yang merupakan tersangka keenam kasus
kekerasan seksual JIS meninggal dunia di kamar mandi toilet Mapolda Metro Jaya.
Pelaku diduga bunuh diri terkait kasus itu.
Dari kasus
tersebut,kenapa bunuh diri itu terjadi padahal ia adalah pelaku dari pelecehan
seksual tersebut. Jawabannya …….
Bunuh diri atau
suicide ialah perbuatan untuk memusnahkan diri karena enggan berhadapan dengan
sesuatu perkara yang dianggap tidak dapat ditangani. Kejadian bunuh diri ini
lazimnya berlaku kepada mereka yang menghadapi tekanan dari segi mental atau
fisikal. Mereka ini akan bertindak di luar pemikiran akal yang waras.
Dalam mendefinisikan
kesehatan mental, sangat dipengaruhi oleh kultur dimana seseorang tersebut
tinggal. Apa yang boleh dilakukan dalam suatu budaya tertentu, bisa saja
menjadi hal yang aneh dan tidak normal dalam budaya lain, dan demikian pula
sebaliknya (Sias, 2006). Menurut Pieper dan Uden (2006),
kesehatan mental
adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah
terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang relistis terhadap dirinya
sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi
masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya,
serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya.
lalu,
bermasalahkah mental orang-orang yang melakukan tindak bunuh diri itu? berikut
adalah pengertian sehat menurut teori kesehatan mental UU No.3/1961, yaitu
suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional yang
optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan
orang lain. dari pengertian diatas, sudah jelas bahwa orang yang melakukan
tindakan bunuh diri itu mengalami kesehatan mental yang tidak baik.
Penyebab Bunuh diri :
1. Faktor genetik dan
teori biologi
Faktor genetik
mempengaruhi terjadinya resiko bunuh diri pada keturunannya. Disamping itu
adanya penurunan serotonin dapat menyebabkan depresi yang berkontribusi terjadinya
resiko bunuh diri.
2. Teori psikologi
Sigmund Freud dan Karl
Menninger meyakini bahwa bunuh diri merupakan hasil dari marah yang diarahkan
pada diri sendiri. Teori kesehatan mental menurut Sigmun
Freud Teori psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri
manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah
yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis, energi
psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
Id merupakan bagian palung primitif dalam kepribadian, dan dari
sinilah nanti ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin
dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan.
Ego merupakan bagian “eksekutif” dari kepribadian, ia berfungsi
secara rasional berdasakan prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id
secara realistis,yaitu dimana Ego berfungsi untuk menyaring
dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.
Super Ego merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat
yang diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego
merupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu
itu benar atau salah. Karena itu Super Ego berorientasi pada kesempurnaan.
Menurut Freud fase-fase perkembangan individu didorong oleh energi
psikis yang disebut libido. Libido insting kehidupan yang bersifat seksual yang
ada sejak manusia lahir. Ada 6 fase yang membagi perkembangan manusia menurut
Freud:
· Fase
oral (0-1 tahun) : Disini anak mendapatkan kenikmatan dan kepuasan dengan
berorientasi pada mulut. Kontak sosial lebih bersifat fisik seperti menyusui.
Peran sosial biasanya dipegang oleh ibu.
· Fase
anal (1–3 tahun) : Pada fase ini kenikmatan berpusat didaerah anus, seperti
saat buang air besar. Inilah saat untuk mengajarkan disiplin pada anak.
· Fase
falik (3–5 tahun) : Pusat kepuasan pada fase ini adalah alat kelamin. Anak
mulai tertarik pada perbedaan anatomis laki-laki dan perempuan, dan biasanya
difigurkan oleh ayah dan ibu. Pada anak laki-laki terjadi Oedipus Kompleks atau
gairah seksual.
· Peride
laten (5–12 tahun) : Meupakan masa tenang dimana anak mulai mengembangkan
kemampuan motorik dan kognitifnya. Anak mulai mencoba menekan rasa takut dan
cemas. Anak mulai mencari fugur ideal saat ia dewasa, homoseksual alami mulai
bisa terlihat pada masa ini.
· Fase
genital ( > 12 tahun ) : Tahap kematangan pada alat reproduksi, pusat
kepuasaan berada di daerah kelamin. Disini libido mulai diarahkan untuk
hubungan heteroseksual. Dan mulai merasakan cinta kepada lawan jenis.
3. Penyebab lain
Mengalami depresi,
cemas, kecewa dan perasaan putus asa.Adanya harapan untuk reuni dan fantasy.Merupakan
jalan untuk mengakhiri keputusasaan dan ketidakberdayaan,Tangisan untuk minta
bantuan,sebuah tindakan untuk menyelamatkan muka dan mencari kehidupan yang
lebih baik
Dalam kasusnya, para selebriti disana mengalami depresi. antara
lain karena tuntutan pekerjaan didunia artis yang begitu tinggi. banyak artis
yang merasa diperlakukan seperti budak dan melakukan kerja rodi. Depresi yang
berkepanjangan inilah yang mempengaruhi seluruh proses mental seseorang,
meliputi cara berpikir, berperasaan dan berperilaku.dan pada
teorinya, 50% orang yang mengalami depresi akan berpikir untuk bunuh diri dan
15% diantaranya akan benar-benar melakukannya.
sumber :
https://chandrarizki.wordpress.com/2014/04/