A. PENGERTIAN SOCIAL FACILITATION
Fasilitasi
berasal darikata Perancis facile, artinya mudah. Kata mudah ini
menunjukkan kelancaran atau peningkatan kualitas performa karena ditonton oleh
kelompok. Kelompok mempengaruhi kualitas performa sehingga terasa lebih mudah
dilakukan.(Rahmat:2012)
Menurut David
G.Myers arti yang sebenarnya dari Fasilitas sosial adalah kecenderungan
bagi seseorang untuk menampilkan tugas-tugas yang sederhana atau telah
dipelajari dengan baik dan menampilkan secara lebih baik ketika orang lain
berada diantara mereka. Sebetulnya jika kita telaah lebih jauh lagi Fasilitas
sosial bukan menjadi istilah yang tepat dipandang dari beberapa hal, sebab
kehadiran suatu kelompok malah menjadi penghambat sebuah performa
atau kinerja. Istilah ini mungkin tepat digunakan pada penelitian-penelitian
awal Psikologi sosial yang berkenaan dengan fasilitas social. Triplett(1897)
menunjukkan bagaimana prestasi anak-anak meningkat ketika pekerjaan mereka
dilakukan dihadapan kelompok.
.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa, fasilitasi
sosial adalah dampak kinerja yang berasal dari
orang lain. Dampak yang dihasilkan dapat berupa dampak positif (meningkatkan
kinerja) dan dapat juga berdampak negatif (menghambat kinerja). Dengan adanya dua dampak tersebut dapat disebut sebagai fasilitasi-hambatan
social, yaitu frase yang lebih akurat dalam menggambarkan dampak yang
kompleks dari hadirnya orang lain.
Contoh yang lebih kongkrit
dari social facilitation adalah ketika mahasiswa/i yang diberikan tugas oleh
dosen dan nilai tertinggi akan diberikan kepada mahasiswa/i yang mengerjakan
tugas paling baik maka mahasiswa/i akan berlomba-lomba untuk membuat tugas
dengan sebaik mungkin dalam contoh ini saya fikir penilaian dari dosen yang
memberi nilai lebih tinggi kepada mahasiswa/i yang mengerjakan tugas dengan
lebih baik akan memunculkan prilaku social facilitation dibandingkan jika
penilaian dosen dibuat sama untuk setiap mahasiswa/I yang mengerjakan tugas
B. PENGERTIAN SOCIAL LOAFING
Social loafing atau bisa disebut dengan keengganan sosial merupakan sebuah
fenomena dimana seseorang bekerja kurang dari performanya ketika mereka bekerja
dalam suatu kelompok daripada mereka bekerja sendiri. Pengertian social loafing ini berbeda dengan free rider. Free
rider tidak
memberikan kontribusi apapun kepada kelompok namun memperoleh hasil yang sama
dengan anggota kelompok lain. Sedangkan social loafer, orang yang melakukan social loafing, sengaja mengurangi usahanya atau kinerjanya karena
beranggapan bahwa adanya penilaian yang tidak adil atau penilaian yang tidak
jelas atas kinerja masing-masing anggota dalam kelompok tersebut. Social loafing ini pertama kali ditemukan oleh
Maximilian Ringelmann ketika dia melakukan penelitian terhadap sekelompok orang
yang menarik sebuah tali. Ketika jumlah orang yang menarik tali tersebut
bertambah, usaha untuk menarik tali tersebut lebih besar.
Contoh dari social loafing menurut saya adalah
ketika seorang keryawan yang memiliki kemampuan yang baik dalam bekerja secara
kelompok dan dia bekerja di sebuah perusahaan yang terbiasa untuk membuat
kelompok kerja ketika terjadi suatu masalah yang sulit untuk dipecahkan oleh
perorangan tetapi ketika masalah berhasil dipecahkan reward yang diberikan oleh
perusahaan sama untuk setiap anggota kelompok. perusahaan tersebut tidak pernah
melihat anggota kelompok yang benar-benar memiliki skill atau kemampuan yang
bagus dalam memecahkan masalah dengan anggota kelompok yang hanya memiliki
kemampuan yang sederhana, bisa saja karyawan tersebut akan berkurang
performanya karena dia mulai berfikir saya bekerja dengan baik atau tidak baik
hasil yang didapat toh akan sama seperti yang lain.
C. PENGERTIAN DEINDIVIDUASI
Maksud
dari deindividuasi adalah proses hilangnya jati diri atau kepribadian seseorang
ketika dirinya bergabung dengan sebuah kelompok. Ketika seseorang kehilangan
jati dirinya karena bergabung dengan kelompok, ia bisa melakukan
tindakan-tindakan yang tidak mungkin dilakukannya jika yang bersangkutan sendirian.
Kasus seperti ini akhir-akhir ini banyak terjadi di Indonesia. Beberapa
pertandingan sepak bola di tanah air, misalnya banyak diwarnai kerusuhan yang
dilakukan oleh para supporter khususnya ketika klub yang dijagokannya mengalami
kekalahan. Supporter yang melakukan kerusuhan tersebut boleh jadi secara
individual mempunyai kepribadian yang baik, namun ketika bergabung dengan
kelompok terjadilah apa yang disebut collective mind (cara berpikir kolektif)
yang bersifat tidak rasional. Penyebab tindakan tidak rasional semacam ini
disebabkan karena (a) secara individual tidak orang yang tahu siapa dirinya dan
dia menjadi bukan siapa-siapa karena telah kehilangan tanggung jawab
pribadinya, (b) pengaruh buruk kelompok menyebabkan seseorang bisa bertindak
secara berbeda dan berupaya melakukan tindakan seperti yang dilakukan anggota
kelompok lain, serta (c) dalam sebuah kelompok, seseorang biasanya tersugesti
untuk melakukan tindakan seperti yang dilakukan orang lain ketika dirinya
merasa mendapat tekanan dari anggota kelompok lainnya.
Contoh dari
deindividuasi menurut saya adalah ketika seseorang yang baru membeli motor
sport dan ia mulai bergabung dengan perkumpulan atau club motor sport dan
peraturan yang ada di club motor tersebut ternyata banyak yang bersifat negative
dan mampu membuat prilaku orang tersebut yang tadi nya berprilaku baik setelah
masuk ke club motor tersebut perilaku nya berubah menjadi brutal menurut saya
ini menunjukan perilaku Deindividuasi
Sumber :
http://octachen2702.blogspot.com/2013/04/dinamika-kelompok-s-ebagaimakhluk.html
https://ningratama.wordpress.com/2009/12/04/social-loafing/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab3_interaksi_sosial.pdf