I. I. PENGANTAR
A.
PSIKOLOGI
MANAJEMEN
Secara etimologi, psikologi berasal
dari kata Yunani "psycho" yang artinya jiwa, dan "logos"
yang artinya ilmu pengetahuan.Jadi psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang jiwa.Baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar
belakangnya.Dengan singkat disebut ilmu jiwa.
Secara terminologi Psikologi menurut
kesimpulan para ahli adalah ilmu yang mempelajari semua tingkah laku dan
perbuatan individu.Dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.
Secara terminologi.pengertian
manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
mengeerakan, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan
mendaya gunakan sumber daya manusia sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Ada beberapa jenis manajemen, yaitu :
Manajemen
Sumber Daya Manusia. Dalam hal ini difokuskan pada unsur manusia pekerja.
Pokok-pokok yang dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia adalah
perencanaan, pengorganisasian , kedisiplinan, pengembangan, dan
sebagainya.Manajemen Permodalan. Fokus tertuju pada "bagaimana menarik
modal yang cost of money nya relatif rendah dan bagaimana modal"Manajemen
Akuntansi Biaya. Membahas masalah material, agar efisien dan efektif. Jadi
dalam hal ini bagaimana cara agar terciptanya barang yang berkualitas dengan
harga yang relatif rendah.
Manajemen
Produksi. Mengenai pengertian produksi, tata ruang perusahaan, peralatan, dan
cara-cara untuk memproduksi barang/jasa agar kualitasnya baikManajemen
pemasaran.Bagaimana agar orang-orang mau mengkonsumsi atau menggunakan
barang/jasa yang diproduksi.
B. PSIKOLOGI ORGANISASI
Psikologi organisasi adalah bidang
yang menggunakan metodologi ilmiah untuk lebih memahami perilaku individu dalam
pengaturan organisasi. Pengetahuan ini diterapkan, dalam berbagai cara, untuk
membantu fungsi organisasi lebih efektif. Hal ini penting karena organisasi
yang efektif biasanya lebih produktif, sering memberikan jasa berkualitas
tinggi dan biasanya lebih sukses secara finansial dari organisasi yang kurang
efektif.
Dalam arti paling umum, psikologi
organisasi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku individu
dan perilaku kelompok dalam aturan organisasi normal.Katz dalam Khan, dalam
karya klasik mereka, The Psychology Social Organisasi (1978), menyatakan bahwa
esensi dari sebuah organisasi adalah pola atau motif perilaku manusia.Ketika
berperilaku berpola, maka struktur dikenakan pada individu.
II.
KOMUNIKASI
A. DEFINISI KOMUNIKASI
Kata atau
istilah komunikasi ( dari bahasa inggris “communication” ), secara
epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus,
dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makana
“berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminilogis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang
terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia.
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut dijelaskan
secara efektif oleh Effendy bahwa para ahli komunikasi sering mengutip
paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyannya, The Structure
and Function of Communication in Society. Laswell mengatakan bahwa cara yang
baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai
berikut: WhoSays What In Which Channel to Whom with What Effect?
Paradigma Laswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima
unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:
·
Komunikator (siapa yang mengatakan?)
·
Pesan (mengatakan apa?)
·
Media (melalui saluran apa?)
·
Komunikan (kepada siapa?)
·
Efek (efek apa?)
Jadi, berdasarkan paradigma Laswell, secara sederhana
prosese komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan
menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang
menimbulkan efek tertentu.
B. DIMENSI- DIMENSI KOMUNIKASI MELIPUTI
:
a. Isi
Isi
adalah apa yang dibicarakan dalam komunikasi antara satu orang dengan orang
yang lain atau bahkan lebih.
b. Kebisingan
Kebisingan
adalah tinggi rendahnya suara yang terdengar dalam melakukan komunikasi atau
juga bisa dikatakan hal hal yang menggangu pengiriman.
c. Jaringan
Jaringan adalah sejauh mana seseorang meluaskan jangkauan
informasinya dalam melakukan komunikasi. Diantaranya ada komunikasi yang
bergantung pada (jaringan satelit ).
d. Arah
Dalam
komunikasi terdiri dari 2 arah yaitu :
1. Komunikasi 1 arah adalah hanya satu
orang berbicara menyampaikan informasi untuk satu orang atau lebih contohnya
promosi produk tertentu atau guru dikelas.
2. Komunikasi 2 arah adalah adanya
interaksi antara satu orang menyampaikan informasi satu orang atau lebih juga
ikut berbicara sehingga terciptanya interaksi untuk menyampaikan beberapa
informasi.
III.
MEMPENGARUHI
PERILAKU\
A. DEFINISI PENGARUH
Surakhmad (1982:7) menyatakan
bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang
dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada
di sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu
orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga
mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.
·
PERUBAHAN
PERILAKU INDIVIDUAL
Bentuk-bentuk
Perubahan Perilaku Individu.
1. Perubahan Alamiah ( Natural Change )
Perilaku
manusia selalu berubah.Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah.Contoh
: perubahan perilaku yang disebabkan karena usia seseorang.
2. Perubahan terencana ( Planned Change
)
Perubahan
perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh
subjek.contoh : perubahan perilaku seseorang karena tujuan tertentu atau
ingin mendapatkan sesuatu yang bernilai baginya.
3. Kesediaan untuk berubah ( Readdiness
to Change )
Apabila
terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam organisasi,
maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima
inovasi atau perubahan tersebut, dan ada sebagian orang lagi sangat
lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut.
Contoh :
perubahan teknologi pada suatu lembaga organisasi, misal dari mesin ketik
manual ke mesin komputer, biasanya orang yang usianya tua sulit untuk menerima
perubahan pemakaian teknologi tersebut.
·
MEMPENGARUHI
SIKAP DAN PERILAKU
1. Pengertian Sikap
Sikap adalah keadaan diri dalam
manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial
dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di
lingkungan sekitarnya.
Menurut Sarnoff (dalam Sarwono,
2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition
to react) secara positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap
obyek – obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999)
berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses
motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia
individu.
Sedangkan La Pierre (dalam Azwar,
2003) memberikan definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau
kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi
sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang
telah terkondisikan.Lebih lanjut.
Soetarno (1994) memberikan definisi
sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk
bertindak terhadap obyek tertentu.Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu
artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang,
peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.
Meskipun ada beberapa perbedaan
pengertian sikap, tetapi berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas maka
dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang
menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan
tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan
sekitarnya.Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang
sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.
2. Pengertian Perilaku
Perilaku
adalah keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya
yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
·
Robert
Y. Kwick (1972) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu
organisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.
·
Menurut
Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme
terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila
ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut
rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan
perilaku tertentu pula.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap
Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam
interaksi sosial, individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai
objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap adalah:
·
Pengalaman
Pribadi
Untuk
dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan
kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang
melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih
lama berbekas.
·
Kebudayaan
B.F.
Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh lingkungan (termasuk
kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain
daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement
(penguatan, ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk
sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.
·
Orang
lain yang dianggap penting
Pada
umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang yang
dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan
untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang
dianggap penting tersebut.Media massa Sebagai sarana komunikasi, berbagai media
massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini
dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan
landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan
memberi dasar afektif dalam mempresepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga
terbentuklah arah sikap tertentu.
e. Peran Wewenang Dalam Psikologi
Manajemen
Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah
orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan
tertentu. Secara klasik, wewenang dimiliki oleh atasan dan bawahan berkewajiban
mematuhinya.Kondisi ini dapat menimbulkan kekuasaan yang sewenang-wenang. Pandangan
pengakuan berdasarkan adanya pengakuan dari seseorang yang dipengaruhi terhadap
orang lain yang mempengaruhi mereka. Dengan demikian, dalam lingkup sempit,
wewenang yang sah belum tentu memperoleh pengakuan orang lain.
Peranan kekuasaan (power) di dalam proses mempengaruhi.
Memusatkan pada suatu bentuk kekuasaan, yaitu wewenang (authority). Pengertian
wewenang terutama adalah mengenai pangkat, peranan dan posisi yang resmi
sebagai alat untuk mengendalikan dan mempengaruhi perilaku atau pribadi-pribadi
lain. Wewenang adalah suatu alat untuk membatasi perilaku (sekalipun jika
pembatasan itu menimbulkan frustasi), untuk menciptakan keserbasamaan dengan
jalan meratakan perbedaan individual.Wewenang adalah suatu alat yang penting
dan efisien sebab wewenang mempunyai keuntungan seperti senapan
pemburu.Wewenang sebagai suatu senjata yang membatasi, yang terbuka dan
langsung.
Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan fakto ewenang
dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai
tujuan individu maupun organisasi.Wewenang formal tersebut harus di dukung juga
dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal.Manajer perlu menggunakan
lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka,
selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan
kepemimpinan mereka.Weber menyebut wewenang sebagai wewenang yang legal dan
sah.Weber juga membagi wewenang menjadi wewenang kharismatik, rasional, dan
tradisional.
Menurut Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat
pada personal dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang
berpusat pada personal mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik
berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia.
f. Faktor Biologis
Telah
diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia,
dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi.Diakui pula adanya faktor-faktor
biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif
biologis.Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum
dan istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari
bahaya.
·
Unsur
yang ada di dalam wewenang :
a. Wewenang ditanamkan pada posisi
seseorang. Seseorang mempunyaiwewenang karena posisi yang diduduki, bukan
karena karakteristik pribadinya;
b. Wewenang tersebut diterima oleh
bawahan. Individu pada posisi wewenang yang sah melaksanakan wewenang dan
dipatuhi bawahan karena dia memiliki hak yang sah; serta
c. Wewenang digunakan secara vertikal.
Wewenang mengalir dari atas ke bawah mengikuti hierarkii organisasi.
·
Ada
4 Macam model mempengaruhi seseorang, diantaranya:
a. Dengan menggunakan Wewenang.
b. Dengan menggunakan Tekanan dan
paksaan.
c. Dengan Melakukan Manipulasi.
d. Dengan melakukan Kerja sama.
Daftar
Pustaka
Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi.
Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya
Leavit, J. (1987). Psikologi Managemen, Alih Bahasa,
Zarkasi, M. Jakarta :
Penerbit
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar