Senin, 20 Juni 2016

Analisis Kasus Psikologi

Analisis Kasus psikologi

DERITA FIRMAN DIANIAYA ORANG TUA

Satu kasus penganiayaan anak terungkap di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Firman Andika Frasya mengaku dipukuli ibu kandung dan ayah tirinya sendiri. Mengapa kekerasan pada anak mesti terjadi lagi? 

Tubuh Firman Andika Frasya termasuk kecil untuk ukuran anak usia tujuh tahun. Kulitnya putih, sepasang lesung dan bulu-bulu mata yang lentik, membuatnya tampak sangat menggemaskan. Kamis (1/9) siang itu, ia baru saja pulang dari sekolah. Masih mengenakan seragam merah putih lengkap dengan topi, siswa kelas satu SDN Pasir Angin I, Megamendung, Bogor, ini berjalan sedikit pincang. 

Begitu sosok mungilnya diperhatikan, segala kelucuannya itu seakan pudar. Ia lebih sering diam memegangi pipi kirinya yang memar. Bukan hanya itu, di leher Firman juga ada tiga bekas sundutan rokok yang mulai mengering. Tangan, paha dan kakinya pun penuh bekas luka. Saat seragam putihnya dibuka, sekujur tubuhnya juga penuh luka. Yang memilukan, semua luka itu akibat "pelajaran" dari ibu kandungnya, Hernaningsih (34) dan ayah tirinya H. Sulaiman (55). 

Sambil melepas tas ranselnya, Firman duduk di ruangan Kapolsek Megamendung. Dengan gaya polos seorang bocah, ia bercerita sudah sering kali dianiaya orang tuanya di rumahnya, Kampung Pasir Angin Rt 03/06, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. "Firman enggak tahu kenapa dipukulin. Setiap hari Mama dan Papa pasti mukul Firman," tuturnya datar menatap lantai. 

Sejak Firman berusia satu tahun, orang tuanya bercerai. Sesuai kesepakatan hak asuh, ia ikut ayahnya, Muhidin. Selanjutnya, ia dirawat sang nenek di Caringin. Sementara kakaknya, Ilyas (12), ikut ibunya. Dua bulan lalu, dengan alasan mulai masuk sekolah, Firman ikut dengan Hernaningsih yang sudah menikah lagi dengan Sulaeman, duda enam anak. 

Sejak itulah penderitaan Firman dimulai. Tak sedikit pun kasih sayang tercurah padanya, apalagi Hernaningsih sudah memiliki bayi lagi dari hasil pernikahannya dengan Sulaeman. Firman mengaku hampir tiap hari dipukul dengan alasan suka mencuri dan nakal. "Kalau dipukul enggak boleh nangis, setiap nangis ditambah lagi pukulannya. Sakit banget kalau dipakai jalan. Tapi ditahan aja," katanya. 

Tiap hari Firman juga harus bangun jam lima pagi untuk mencuci baju sendiri. "Terus Firman ngepel, nyapu, dan bebenah rumah. Kalau bangun kesiangan, langsung dipukulin pake sapu. Mama dan Ilyas duduk-duduk aja. Papa sih pergi kerja," tuturnya. 


DITUDUH MENCURI 

Minggu (28/8) kembali Firman mendapat "pelajaran". Kali ini, ia dituduh mencuri uang. Hernaningsih memukuli badan dan wajah Firman bertubi-tubi menggunakan sarung golok yang terbuat dari kayu dan gagang sapu hingga patah. Melihat kemarahan istrinya, bukannya menolong, H Sulaeman malah menyundut Firman dengan rokok. 

Begitu sakitnya, Firman sampai menjerit-jerit. Ratapannya membuat iba tetangga sekitar rumahnya. Saat melihat kondisi Firman yang babak belur, seorang warga bernama Enoh Bin Upon, diam-diam melapor ke Polsek Megamendung. Selain Enoh, guru sekolah Firman yang melihat anak didiknya babak-belur, juga lapor polisi. 

Laporan itu segera ditanggapi petugas. Senin (29/8) siang, Firman dibawa ke Polsek Megamendung, tanpa sepengetahuan orang tuanya. Melihat kondisinya yang sudah demikian parah, Firman segera dilarikan ke RS Ciawi untuk mendapat pengobatan. Diagnosis dokter, Firman mengalami penganiayaan. 

Kini, Firman tinggal bersama Rina, orang tua murid tempat Firman sekolah. Firman pun merasa jauh lebih nyaman. "Firman senang tinggal sama Mama Rina. Habis dia enggak galak. Kalau Mama yang dulu (Hernaningsih), suka mukulin pakai sarung golok." 

Polisi juga menangkap Hernaningsih dan H. Sulaeman. Mereka beralasan memukuli Firman karena sering mencuri uang. Apa pun dalih mereka, Kapolsek Megamendung, Iptu Drs. M. Suprayogi tetap memproses. Suami-istri ini diancam pasal 80 Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tetang Perlindungan Anak. "Ancaman hukumannya 15 tahun penjara atau ganti rugi Rp 100 juta," tutur Suprayogi. 

Analisi kasus


            Menurut saya teknik konseling yang sesuai untuk orang tua firman adalah teknik konseling behavioral, ini dikarenakan seharusnya anak akan merasa aman jika berada didekat orang tua. Orang tua yang normal akan menjaga anak nya sebaik mungkin tetapi tidak dengan orang tua firman yang selalu menyiksa firman prilaku oarng tua firman yang tidak seperti orang tua pada umum nya menurut saya dapat diubah dengan teknik konseling behavioral karena pada teknik ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar